a.k abdul h
keteguhan hati
kerutan dahi ku tak terlihat lagi
basah kuyup badan ini karena jamuan itu
ambilkan aku secangkir teh manis
yang hangat dan beraroma sadis
manusia sekarang sudah lupa
hatinya rapuh karena debu-debu itu
manusia sekarang sudah lupa
matanya luyu rambutnya tak menentu
akankah badai datang lagi
di pagi hari di saat aku belum bernapas
goncangan batin di bulan oktober
membuat mawar putih tak terlihat lagi
dari bola matanya ku lihat bintang jatuh
memanggilku tuk sedikit lebih ke depan
tak ada jurang tak ada pilihan
mungkin kayu sudah menjadi arang